Gambar Sampul Bahasa Indonesia  · Bab 8 Pendidikan
Bahasa Indonesia · Bab 8 Pendidikan
Samidi

22/08/2021 16:04:06

SD 6 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

8

Pendidikan

Peta Konsep

Pelajaran

Pendidikan

Mendengarkan

Drama Pendek

Membaca dan

Memerankan Naskah

Drama

Memerankan Drama Anak

Bermain Drama

Melaporkan Isi Buku

Menulis Surat Resmi

dan Surat Pribadi

Bermain Peran

Menulis Surat

Menceritakan Kembali Isi Drama

Membaca Isi Buku

Ciri-Ciri Buku Nonfiksi

Menulis Surat Sesuai dengan Konteks

Mendengarkan Naskah Drama

Ciri-Ciri Buku Fiksi

Ciri-Ciri Buku Fiksi

112

Bahasa Indonesia SD Kelas 6

Coba kalian perhatikan gambar di atas.

Apa yang kalian pahami dari gambar di atas?

Kegiatan apa saja yang ada di sekolah kalian?

Pernahkah kalian pergi ke perpustakaan dan membaca buku?

Buku apa yang kalian baca?

Pernahkah kalian mendapat pelajaran praktik memerankan drama?

Apabila kegiatan-kegiatan tersebut pernah kalian alami, bagaimana perasaan

kalian?

Gambar 8.1 Gedung Sekolah Dasar

113

Pendidikan

A.

Mendengarkan Drama Pendek

Pernahkah kamu melihat pertunjukan drama? Drama adalah cerita yang

dipentaskan secara langsung di atas panggung. Dalam drama, setiap pemain

berakting secara langsung tanpa menggunakan naskah atau skrip.

1.

Mendengarkan Naskah Drama

Dengarkan naskah drama yang akan dibacakan oleh teman kalian baik-baik.

Candi Roro Jonggrang

Adegan 1

Bandung Bondowoso :

(Seorang yang gagah perkasa, muda, dan sakti

mandraguna).

"Wahai Roro Jonggrang yang cantik rupawan,

sudikah dirimu menjadi istriku?"

Roro Jonggrang

:

(Dengan wajah penuh kebencian, dia

memandang Bandung Bondowoso).

"Tidak, aku tidak akan pernah sudi menjadi

istri seorang pembunuh sepertimu. Apalagi kau

telah begitu tega membunuh ayahku".

Bandung Bondowoso :

(Berjalan mendekat Roro Jonggrang).

"Jangan begitu, aku melakukannya karena

terpaksa. Keadaan yang membuatku harus

bertindak seperti itu".

Sumber: www.sbi.info.org

Gambar 8.2 Kompleks Candi Prambanan

114

Bahasa Indonesia SD Kelas 6

Roro Jonggrang

:

(Berjalan menjauhi Bandung Bondowoso)

"Sudah, pergilah! Kumohon".

Bandung Bondowoso :

"Aku tidak akan pergi, sebelum kau menerima

pinanganku ini, kumohon".

Roro Jonggrang

:

(Kelihatan sedang berpikir)

"Baiklah, tapi ada syaratnya".

Bandung Bondowoso :

"Apakah itu? Sebutkan saja, apa pun

permintaanmu pasti akan aku penuhi".

Roro Jonggrang

:

"Aku ingin mas kawin berupa seribu candi

yang kau buat sendiri dalam waktu semalam

saja".

Bandung Bondowoso :

"Ha ... ha ... ha ....

Gampang sekali, apakah hanya itu

persyaratanmu".

Roro Jonggrang

:

"Iya, hanya itu. Aku ingin esok sebelum ayam

jago pertama berkokok candi-candi itu harus

sudah lengkap semua.

Bandung Bondowoso :

Baiklah. Aku jamin candi-candi itu sudah selesai

sebelum ayam jago berkokok. Kalau begitu

aku pergi dulu”. (Dengan sikap percaya diri

Bandung Bondowoso pergi meninggalkan

Roro Jonggrang untuk menuju ke hutan).

Bandung Bondowoso :

"Baguslah kalau begitu".

(Wajahnya kelihatan puas sekali).

Adegan II

Bandung Bondowoso :

(Di dalam hutan dengan kesaktiannya

Bandung Bondowoso memanggil Raja Bangsa

Jin).

"Hai pengikutku Raja Bangsa Jin, keluarlah!"

Raja Bangsa Jin

:

(Tiba-tiba muncul di depan Bandung

Bondowoso).

"Sendiko dawuh Tuanku, ada yang dapat saya

bantu?"

Bandung Bondowoso :

"Aku ingin kamu dan anak buahmu

membuatkanku seribu candi dalam waktu

satu malam".

Raja Bangsa Jin

:

"Baiklah Tuan, tapi bolehkah saya tahu untuk

apa candi sebanyak itu?"

Bandung Bondowoso :

Candi-candi itu akan aku persembahkan

kepada Roro Jonggrang sebagai mas kawin

yang dia syaratkan padaku".

Raja Bangsa Jin

:

"Oh ... begitu, ya Tuan. Baiklah saya

laksanakan perintah Tuanku (Dengan seketika

di hutan bermunculan beratus-ratus pasukan

115

Pendidikan

bangsa jin dan mereka langsung bekerja di

bawah komando Raja Bangsa Jin).

Bandung Bondowoso :

(Berjalan-jalan

s

ambil mengawasi

pembangunan candi-candi tersebut).

"Bagaimana Raja Jin, apakah semuaya lancar?"

Raja Bangsa Jin

:

"Beres Tuanku, semua pasti selesai pada

waktunya".

Adegan III

Roro Jonggrang

:

(Dengan wajah ketakutan karena melihat

pembuatan candi-candi sudah hampir selesai

padahal hari masih malam).

"Wahai para gadis-gadis desa, bangunlah!

Para gadis desa

:

"Ada apa Tuan Putri?"

Roro Jonggrang

:

"Tolong bantulah aku menumbuk lesung padi

untuk membangunkan ayam-ayam jago yang

ada di desa ini".

Para gadis desa

:

"Baiklah, Tuan Putri".

(Bersama-sama mereka menumbuk lesung

padi tersebut. Mendengar suara itu, ayam jago

mulai bangun dan berkokok).

Raja Bangsa Jin

:

(Wajah panik mendengar suara kokok ayam)

"Suara apa ini? Ayam jago? Apakah matahari

sudah terbit? Tidak!"

Bandung Bondowoso :

(Bingung melihat kegaduhan yang ditimbulkan

pasukan jin)

"Ada apa ini?"

Raja Bangsa Jin

:

"Maaf Tuanku, kami harus pergi, kami tidak

dapat menyelesaikan candi yang terakhir,

karena matahari telah terbit".

(Kemudian langsung menghilang)

Bandung Bondowoso :

Tunggu..., sialan! Aku telah ditipu oleh Roro

Jonggrang.

Wahai Roro Jonggrag keluarlah!"

(Wajahnya penuh dengan kemarahan)

Roro Jonggrang

:

(Keluar dari dalam rumah dengan tersenyum)

"Ada apa Bandung Bondowoso?

Apakah candi-candi itu sudah jadi?"

Bandung Bondowoso :

"Tidak usah basa-basi, aku sudah tahu semua

tipu dayamu.

Kukutuk kau menjadi candi yang ke-1000

ha ... ha ... ha ... "

(seketika Roro Jonggrang berubah menjadi

candi)

116

Bahasa Indonesia SD Kelas 6

2.

Memahami Para Pelaku dan Perwatakan

Dalam adegan drama di atas terdapat para pelaku. Setiap pelaku memiliki

perwatakan yang berbeda-beda.

a.

Para Pelaku

Dalam teks drama di atas sebagai pelaku utama adalah Roro Jonggrang.

Pelaku yang lain adalah Bandung Bondowoso, para jin, dan para wanita muda

Prambanan.

b.

Perwatakan

Setiap tokoh dalam drama di atas memiliki perwatakan.

1)

Perwatakan Roro Jonggrang

Ia adalah orang yang tetap dalam pendirian.

Ia membela harga dirinya.

Ia menolak pinangan orang yang membunuh ayahnya.

2)

Perwatakan Bandung Bondowoso

Ia berkemauan keras dan ingin mempersunting anak musuh.

Ia punya kesaktian, dan tega memberikan kutukan kepada Roro

Jonggrang.

3)

Para jin

Sanggup membantu pekerjaan asal keadaan gelap. Karena gangguan

penerangan obor, maka para jin melarikan diri.

4)

Para wanita muda Prambanan

Dengan rela mereka membantu menggagalkan pembuatan arca. Mereka

membunyikan lesung dan membawa obor besar.

3.

Konflik

Dalam drama di atas terdapat ketidakseimbangan. Dalam hal ini disebut

konflik. Konflik dimulai dengan penolakan pinangan Roro Jonggrang oleh Bandung

Bondowoso. Selanjutnya konflik berkembang sehingga mencapai puncak atau

klimaks. Dalam hal ini adalah kemarahan Bandung Bondowoso yang mengutuk

Roro Jonggrang menjadi arca.

4

.

Menceritakan Kembali Isi Drama

Setelah mendengar naskah drama yang dibacakan, tentunya kalian telah

memahami isi teks drama tersebut.

Coba kalian ceritakan kembali secara singkat naskah drama tersebut dengan

bahasa kalian sendiri di depan kelas. Sehingga, dapat didengarkan oleh teman-

teman yang lain.

117

Pendidikan

Marilah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1.

Apa judul drama di depan?

2.

Dari mana cerita rakyat dalam bacaan tersebut berasal?

3.

Siapa tokoh utama dalam drama tersebut?

4.

Jelaskan watak masing-masing tokohnya?

5.

Bagaimana akhir cerita tersebut?

Dalam membaca buku, kita diharapkan dapat mengetahui dan memahami

isi yang terkandung dalam buku tersebut. Di samping mengetahui judul atau

pun pengarang buku itu, juga melaporkan isinya.

1.

Membaca Isi Buku

Sebagai seorang pelajar, kalian tentu ingin membaca buku. Jenis buku apa

yang sering kalian baca? Buku cerita fiksi atau buku cerita nonfiksi (buku ilmu

pengetahuan). Apa pun yang kalian baca, keduanya sangat bermanfaat bagi kalian.

Karena buku merupakan jendela dunia.

a.

Ciri-Ciri Buku Nonfiksi

Buku-bukuk nonfiksi memiliki ciri sebagai berikut.

1)

Biasanya berupa karangan ilmiah.

2)

Kata-katanya bermakna denotasi atau makna sebenarnya.

3)

Tidak menggunakan gaya bahasa.

4)

Ditulis berdasarkan pengamatan dan penelitian.

b.

Ciri-Ciri Buku Fiksi

Buku-buku fiksi memiliki ciri sebagai berikut.

1)

Biasanya berbentuk puisi, cerpen, dan novel.

2)

Bermakna konotasi atau bukan makna yang sebenarnya.

3)

Memakai gaya bahasa.

4)

Ditulis berdasarkan khayalan atau pemikiran pengarang.

Dari ciri-ciri yang telah disampaikan tersebut, sekarang kalian tentu sudah

tahu apa yang dimaksud dengan buku cerita fiksi dan buku cerita pengetahuan.

B.

Melaporkan Isi Buku

118

Bahasa Indonesia SD Kelas 6

C.

Membaca dan Memerankan Naskah Drama

Untuk meminjam atau sekedar membaca buku-buku tersebut, kalian dapat

pergi ke perpustakaan sekolah. Tetapi terlebih dahulu harus menjadi anggota

perpustakaan sekolah.

2.

Melaporkan Isi Buku

Kalian tentu masih suka membaca buku, bukan? Dari buku tersebut,

pengetahuan apa saja yang kalian dapatkan? Di dalam buku tersebut terdapat

judul buku, nama pengarang, isi atau pokok bahasan, dan jumlah halaman.

Dengan membaca buku kita akan mendapatkan pengetahuan yang sangat banyak.

Contoh membuat laporan isi buku.

Judul buku

:

...........................................................

Pengarang

:

...........................................................

Penerbit

:

...........................................................

Jumlah Halaman :

...........................................................

Ringkasan

:

...........................................................

Coba kerjakan tugas berikut ini dengan benar!

1.

Pergilah ke perpustakaan sekolah! Pinjamlah sebuah buku cerita

pengetahuan!

2.

Catatlah pokok-pokok isi buku tersebut!

3.

Kemudian tulislah kelebihan dan kekurangan buku yang kalian baca

tersebut!

4.

Ceritakan kembali isi buku yang telah kalian baca tersebut di depan

kelas!

Kalian tentu masih ingat dengan pelajaran yang lalu tentang bagaimana

mengindentifikasi unsur-unsur cerita. Sekarang kalian akan mengidentifikasi unsur

cerita dalam sebuah drama anak. Kegiatan mengidentifikasi itu dapat diperoleh

melalui membaca dan memerankan naskah drama.

119

Pendidikan

1.

Membaca Drama

Kamu perlu membaca teks drama berulang kali. Sebab dengan latihan

membaca teks drama, berarti kamu dapat menirukan seperti drama yang kamu

dengarkan. Adapun nama tokoh tak usah dibaca. Demikian pula kalimat dalam

kurung.

Contoh:

Dandi :

“Hai Roni, kemarilah!” (sambil melambaikan tangan ke arah

Roni)

Roni :

Ada apa? Tunggu sebentar kuputar dulu sepedaku!”

(Roni menuju tempat Dandi)

Melalui membaca drama, kamu dapat memahami perwatakan pelaku, latar,

dan para pelaku. Semua ini akan tampak dalam dialog para pelaku.

Amatilah contoh berikut ini!

Dandi :

“Pinggirkan dulu sepedamu di tepi jalan. Besok sore

datanglah ke rumahku. Sebab, di rumahku ada pesta. Pesta

ulang tahunku yang ke-12. Kamu bisa datang, kan?” (Roni

terdiam dan garuk-garuk kepala)

Roni :

“Begini Dandi!

Aku bingung atas undanganmu itu. Aku

senang kamu undang pada pesta ulang tahunmu. Tetapi

besok sore aku diajak ayah ke rumah kakek. Kata ayah,

kakekku di desa sedang sakit.”

Dandi :

“O

begitu masalahnya. Jadi aku memaklumi sekali. Karena

kamu tentu ditunggu kakekmu. Mungkin kakekmu setelah

ketemu kamu, beliau senang dan segera sembuh.”

Roni :

“Ya,

begini saja. Kita saling berdoa. Agar pesta ulang

tahunmu berjalan meriah dan aku selamat pergi ke rumah

kakek.”

Dalam dialog di atas adalah Dandi dan Roni. Kedua anak itu berwatak

peramah. Mereka saling menyapa jika bertemu. Selain itu Roni berwatak hormat

kepada orang tua untuk mengikuti berkunjung ke rumah kakek. Latar dalam

dialog itu adalah di jalan.

2.

Memerankan Drama

a.

Memerankan Drama Anak

Bermain peran drama anak dengan penghayatan dan ekspresi gerak

secara tepat.

Drama adalah karangan yang disusun dalam bentuk percakapan dengan

maksud untuk dimainkan atau dipentaskan. Dalam naskah drama harus ada

hal-hal berikut ini.

120

Bahasa Indonesia SD Kelas 6

1)

Naskah atau cerita dialog.

2)

Setting atau gambaran keadaan panggung.

3)

Penokohan atau gerak-gerik pelaku.

4)

Situasi.

b.

Bermain Drama

Hal-hal yang harus diperhatikan oleh seorang pemain agar pementasan

drama dapat berhasil sebagai berikut.

1)

Pemain harus dapat meresapi dan menghayati isi cerita.

2)

Pemain mampu mengucapkan dialog secara benar.

3)

Pemain dapat menirukan tingkah laku tokoh.

4)

Pemain memakai kostum sesuai dengan tokoh yang ia perankan.

5)

Pemain memahami watak tokoh yang diperankannya dengan baik.

c.

Bermain Peran

Bacalah naskah drama berikut ini! Kemudian pentaskanlah! Buatlah

kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari tiga anak! Bermainlah

dengan penuh penghayatan, serta ekspresikan dengan gerak-gerik dam mimik

yang sesuai!

Judul

: Rencana yang Gagal

Pemain

: Roni

Dandi

Bu Desi

Waktu

:

Pagi dan siang hari

Tempat

:

Halaman rumah Bu Desi dan halaman sekolah

Adegan I

Pagi itu Roni dan Dandi berangkat ke sekolah bersama-sama.

Sesampainya di depan rumah Bu Desi, mereka berhenti. Mereka

memperhatikan pohon mangga yang berbuah ranum milik Bu Desi

Roni

:

"Mangga itu pasti manis sekali".

Dandi

:

"Ya,

pasti segar sekali".

Roni

:

"Bagaimana kalau kita ambil beberapa?"

Dandi

:

"Tidak!

Lihatlah di sini terlalu banyak orang.

Gimana

kalo

nanti malam saja?"

Roni

:

"Benar juga idemu. Okelah Bos

kalo gitu

ha ... ha ... ha

....

Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan ke sekolah.

121

Pendidikan

Adegan II

Pada waktu istirahat, Roni dan Dandi terlihat mengobrol di bangku

taman sekolah.

Roni

:

"

Gimana

nanti malam, Bos?"

Dandi

:

(nampak bingung)

"Nanti malam apanya?"

Roni

:

"Ay

olah, tidak usah berpura-pura begitu".

Dandi

:

"Benar, aku benar-benar tidak ingat".

Roni

:

"Itu

lho

yang tadi pagi".

Dandi

:

"(kaget)

"Ya ampun, aku lupa. Apakah kamu serius mau mencuri

mangga Bu Desi?"

Roni

:

"

Ya iyalah

,

gimana sih

! Kenapa, kamu takut?"

Dandi

:

"Ku

kira tadi pagi itu kamu cuma bercanda.

Gimana

ya?"

Roni

:

"Dasar kamu penakut!

Masa

begitu saja tidak berani!"

Dandi

:

"Ok

elah kalau begitu aku ikut".

Roni

:

"Itu baru

temenku

ha ... ha ... ha ... ha ....

Aku punya rencana, kita menemuinya sehabis pulang

mengaji saja. Kita tunggu sampai teman-teman sudah

melewati rumah Bu Desi barulah setelah kita beraksi,

gimana

?"

Dandi

:

"T

erserah kamu saja, Ron. Aku ikut saja".

Roni

:

"Beres kalau begitu”.

Tiba-tiba datang Bu Desi menghampiri mereka

Dandi

:

(kaget dan takut)

"Tidak Bu, saya tidak mencuri".

Roni

:

(melotot ke arah Dandi)

"Hus! Diam!"

Bu Desi :

(tersenyum)

"Ada apa Dandi? Kamu kelihatannya takut sekali melihat

saya".

Dandi

:

"Tidak Bu, maafkan saya".

Bu Desi :

"Dandi, Budi, Ibu sudah tahu semuanya".

Roni

:

(Tampak kaget)

"Ibu sudah tahu? Dari mana?

Bu Desi :

"Ibu tadi mendengar semua pembicaraan kalian".

Dandi

:

(ketakutan)

"Maafkan kami, Bu".

Bu Desi :

Iya, tapi lain kali kalian tidak boleh seperti itu lagi. Kalau

memang kalian menginginkan sesuatu. Mintalah secara

baik-baik".

122

Bahasa Indonesia SD Kelas 6

Roni dan Dandi :

(serempak menjawab)

"Baik Bu, maafkan kami".

Bu Desi :

"Oh ya, nanti sepulang sekolah kalian mampirlah ke

rumah Ibu. Ibu akan memberi kalian mangga".

Roni

:

(tersenyum dengan malu-malu).

"Baik Bu, terima kasih".

Dandi

:

"Iya Bu, terima kasih".

Marilah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1.

Siapa yang membuat rencana?

2.

Apa yang mereka rencanakan?

3.

Kapan dan di mana rencana itu akan dilaksanakan?

4.

Mengapa rencana itu gagal?

5.

Siapa yang menggagalkan rencana itu?

Coba kerjakan tugas berikut ini dengan benar!

1.

Bentuklah kelompok yang masing-masing terdiri dari tiga anak.

2.

Setiap anak bertugas untuk memerankan salah satu tokoh dalam drama

Rencana yang gagal!

3.

Lafalkan dialog tokoh yang diperankan!

4.

Perankan drama di atas di depan kelas!

123

Pendidikan

Pernahkah menulis surat resmi? Surat resmi apakah itu? Salah satu contoh

surat resmi, misalnya surat ijin tidak masuk sekolah. Kamu pernah melihatnya,

bukan? Bahasa dalam surat resmi tentu berbeda dengan bahasa yang digunakan

dalam surat pribadi. Untuk itu, cermatilah uraian tentang surat resmi di bawah

ini.

1.

Menulis Surat

Membedakan bahasa surat resmi dengan surat pribadi

Surat adalah salah satu alat komunikasi. Surat sendiri ada dua macam, yaitu

surat resmi dan surat pribadi. Ada dua perbedaan penting antara surat pribadi

dan surat resmi. Pertama, dari segi bahasa, dan yang kedua, dari segi bentuk.

a.

Perbedaan Surat Pribadi dan Surat Resmi

Coba kerjakan tugas berikut ini dengan benar!

Bandingkan dan diskusikan dengan teman sebangku kalian tentang

penggunaan bahasanya!

D.

Menulis Surat Resmi dan Surat Pribadi

No.

Surat Resmi

Surat Pribadi

1.

Menggunakan bahasa baku

Contoh: saya, kamu, memang,

nanti.

2.

Memakai kop surat (untuk instansi).

3.

Memakai nomor surat (untuk

instansi).

4.

Memakai stempel.

5.

Berbentuk standar.

Bahasanya ada yang tidak

baku.

Contoh:

gue, lo, mang, entar

.

Tidak memakai kop surat.

Tidak memakai nomor surat.

Tidak memakai stempel.

Bentuknya bebas.

124

Bahasa Indonesia SD Kelas 6

b.

Contoh Surat Resmi

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN WONOGIRI

CABANG DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KECAMATAN WONOGIRI

SEKOLAH DASAR NEGERI 1 WONOGIRI

Jln. Diponegoro 128, Wonogiri

Nomor

:

35/SD/R/2007 Wonogiri, 25 Juli 2003

Perihal

:

Rapat BP3

Lamp

:

-

Yth.

W

ali Murid Siswa Baru

SDN 1 Wonogiri

Di Wonogiri

Dengan hormat,

Sehubungan dengan diterimanya putra-putri saudara di sekolah kami, kami

mengharapkan kehadiran saudara pada:

Hari

:

Sabtu

Taggal

:

4 Agustus 2007

Waktu

:

09.00

Tempat

:

SDN

1 Wonogiri

Atas perhatian saudara, kami ucapkan terima kasih

Kepala

ttd

Diana Wahyuni

NIP. 128931121

Keterangan:

1.

Kepala surat atau kop surat

2.

Nomor surat

3.

Tanggal surat

4.

Perihal

5.

Lampiran

6.

Alamat yang dituju

7.

Salam pembuka

8.

Isi surat

9.

Salam penutup

10. Penanggung jawab instansi

11. Tanda tangan penanggung jawab atau yang mewakili

12. Nama penanggung jawab atau yang mewakili

13. Jabatan/NIP

3

1

6

8

2

4

5

7

10

11

12

13

125

Pendidikan

c.

Contoh Surat Pribadi

Surakarta, 3 Maret 2007

Kepada Sahabatku Dini

Di Bandung

Salam sejahtera untuk Dini sekeluarga,

Halo, Dini! Apa kabar? Baik-baik saja, kan? Semoga kamu

sekeluarga sehat-sehat saja. Aku dan keluargaku semua sehat-sehat

saja.

Maafkan aku karena baru bisa membalas surat kamu sekarang.

Kemarin aku sibuk sekali, aku baru saja mengikuti ujian semester.

Doakan aku ya, semoga aku mendapatkan nilai yang bagus.

Oh ya, lebaran ini bolehkah aku main ke tempat kamu.

Mungkin aku akan menginap dua atau tiga hari, itupun apabila

kamu tidak keberatan.

Sudah dulu ya, kapan-kapan kita sambung lagi.

Salam untuk ayah dan ibumu.

Salamku

Sahabatmu

Dinda

Keterangan:

1.

Tempat dan tanggal surat

2.

Alamat penerima surat

3.

Salam pembuka

4.

Isi surat

5.

Kalimat penutup

6.

Salam penutup

3

2

1

4

5

6

126

Bahasa Indonesia SD Kelas 6

2.

Menulis Surat Sesuai dengan Konteks

Surat merupakan salah satu alat komunikasi yang efektif. Dengan berkirim

surat, berarti kita telah melakukan suatu komunikasi. Di dalam surat orang dapat

mengungkapkan semua perasaannya, baik itu sedih, senang, dan kecewa.

Jenis surat sendiri bermacam-macam. Ada yang berupa pengumuman,

pemberitahuan, permohonan, undangan, dan lain sebagainya. Penulisan surat ini

tergantung pada kebutuhan penulisnya. Apabila ingin meminta izin, kita dapat

menulis surat permohonan izin. Apabila ingin mengundang, seseorang dapat

menulis undangan.

Coba kerjakan latihan berikut ini dengan benar!

Pada acara perkemahan kalian ditunjuk sebagai sekretaris. Kalian diminta

untuk membuat surat permohoan izin meminjam tenda pada SD lain.

Cobalah kalian buat surat tersebut dengan melihat contoh yang sudah

ada.

Coba kerjakan tugas berikut ini dengan benar!

1.

Perhatikan dan bandingkan contoh surat resmi dan surat pribadi yang

ada, kemudian diskusikan bersama teman sebangku tentang

penggunaan bahasanya!

2.

Tulislah perbedaan antara surat resmi dan surat pribadi!

3.

Ambillah kesimpulan!

1.

Drama adalah karangan yang disusun dalam bentuk percakapan

dengan maksud untuk dimainkan atau dipentaskan.

Dalam drama harus ada hal-hal berikut.

a.

Naskah atau cerita berdialog.

b . Setting atau gambaran keadaan panggung.

127

Pendidikan

c.

Penokohan atau gerak-gerik pelaku.

d. Situasi.

2.

Jenis buku ada dua macam, yaitu buku cerita fiksi dan buku cerita

nonfiksi

3.

Buku cerita fiksi adalah buku cerita yang isinya biasanya berupa

khayalan atau pemikiran penulis tanpa didukung data yang konkret.

4.

Buku nonfiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan pengamatan dan

penelitian dari para ahli, isinya biasanya merupakan pengetahuan.

5.

Di dalam buku biasanya memuat hal-hal berikut.

a. Judul

b . Halaman

c.

Pengarang

d. Isi

e. Penerbit

6.

Surat dibagi menjadi dua, yaitu surat resmi dan surat pribadi. Surat

resmi adalah surat yang biasanya dikeluarkan oleh lembaga dengan

tujuan tertentu. Surat pribadi adalah surat yang biasanya bersifat

pribadi yang dikeluarkan oleh perseorangan.

7.

Ciri-ciri surat pribadi sebagai berikut.

a.

Bahasanya tidak baku.

b. Bentuknya bebas.

c.

Tidak memakai kop surat.

d. Tidak memakai stempel tidak memakai nomor surat.

8.

Ciri-ciri bahasa surat resmi sebagai berikut.

a. Menggunakan bahasa baku.

b . Bentuk surat standar.

c.

Memakai kop surat (untuk instansi).

d. Memakai stempel (untuk instansi).

e.

Memakai nomor surat (untuk instansi).

Setelah mempelajari bab ini, kalian seharusnya dapat memahami materi-

materi berikut ini.

1.

Mendengarkan drama pendek.

2.

Melaporkan isi buku.

3.

Membaca naskah drama.

4.

Menulis surat resmi.

5.

Menulis surat pribadi.

Materi apa yang sudah kalian pahami?

Materi apa yang belum kalian pahami?

Pelajari kembali materi yang belum kalian pahami?

Agar lebih jelas bertanyalah kepada guru kalian.

128

Bahasa Indonesia SD Kelas 6

1.

Perhatikan puisi berikut!

Ibu ....

Kasihmu tiada henti sepanjang masa

Perhatianmu akan selalu aku ingat sepanjang hayat

Curahan hatimu akan selalu aku dengarkan

Tanpa kau ....

Aku tidak akan berarti

Makna dari puisi tersebut adalah ....

a.

Ibu seorang berwibawa

b .

Ibu seorang yang penuh kasih sayang

c.

Kesedihan seorang ibu

d.

Ibu seorang pembimbing

2.

Cerita rakyat Roro Joggrang berasal dari daerah ....

a.

Jawa Timur

b .

Jawa Tengah

c.

Jawa Barat

d.

Yogyakarta

3.

Ki Hajar Dewantara adalah tokoh ....

a.

ekonomi

b .

sosial

c.

politik

d.

pendidikan

4.

Kata-kata yang ditulis di dalam kurung di suatu naskah drama

disebut ....

a.

kramagung

b .

dialog

c.

mimik

d.

setting

5.

Berikut ini merupakan isi buku,

kecuali

....

a.

judul

b.

halaman

c.

penerbit

d.

alur

I.

Marilah menyilang (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang tepat!

129

Pendidikan

6.

Salam sayang buat Rani sekeluarga.

Penggalan surat tersebut merupakan bagian surat yang berupa ....

a.

isi surat

b .

salam penutup

c.

salam pembuka

d.

alamat surat

7.

Kata-kata sulit yang biasa kalian temukan di dalam bacaan biasanya dapat

kalian cari di dalam ....

a.

buku pelajaran

b.

internet

c.

ensiklopedia

d.

kamus

8.

Perhatikan petikan dialog berikut!

"Tidak! Pergilah kau Bandung Bondowoso. Aku tidak akan

pernah sudi untuk menjadi istrimu".

Dialog tersebut akan lebih berarti jika diikuti ....

a.

(mendekat) baru mengucapkan kata-kata itu

b .

(memeluk) baru mengucapkan kata-kata itu

c.

(menjauh) baru mengucapkan kata-kata itu

d.

(menampar) baru mengucapkan kata-kata itu

9.

Dian membaca novel. Jenis buku yang dibaca Dian adalah ....

a.

cerita fiksi

c.

cerita komedi

b .

cerita nonfiksi

d.

cerita tragedi

10. Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal ....

a.

2 Mei

c.

28 Mei

b .

20 Mei

d.

17 Agustus

II. Ayo isi titik-titik berikut ini dengan benar!

Perhatikan penggalan drama berikut ini!

Roni :

“Budi cepetan dong, kamu ambil mangga itu!"

Budi : "Tidak, aku takut".

Roni :

"Dasar pengecut!"

Budi :

"Baiklah kalau begitu!" (melempar batu ke arah pohon

mangga)

1.

Apa yang mereka lakukan?

2.

Siapa yang melempar batu?

3.

Bagaimana sifat tokoh Budi dalam cerita drama tersebut?

4.

Surat undangan termasuk jenis surat ....

130

Bahasa Indonesia SD Kelas 6

5.

Setting adalah ....

6.

Penulisan surat tergantung pada ....

7.

Surat niaga adalah ....

8.

Tokoh antagonis adalah tokoh yang memerankan watak ....

9.

Pementasan drama yang hanya memakai gerak tubuh tidak

menggunakan dialog disebut ....

10. Kutu buku adalah ....

III. Marilah menjawab pertanyaan berikut ini!

1.

Sebutkan ciri-ciri buku cerita fiksi!

2.

Sebutkan penokohan dalam drama!

3.

Buatlah pertanyaan berdasarkan

gambar di samping!

4.

Buatlah contoh kop (kepala surat) surat resmi!

5.

Apakah arti Tut Wuri Handayani?

Coba kerjakan tugas berikut ini dengan benar!

1.

Susunlah kelompok yang terdiri dari empat anak.

2.

Bagilah peran pada anggota kelompok kalian!

a.

Satu anak sebagai ketua

b .

Satu anak sebagai sekretaris

c.

Dua anak sebagai anggota

3.

Carilah buku cerita fiksi yang bertema pendidikan!

4.

Catatlah pokok-pokok isi dari buku tersebut!

5.

Kemudian bacalah pekerjaan kalian itu di depan jelas!